Apakah Uji Autokorelasi Perlu Digunakan Pada Data Penelitian Kuesioner?
Pada dasarnya pengujian autokorelasi tidak diperlukan pada data kuesioner karena bukan merupan data time series, akan tetapi sering sekali saat kita mengajukan sebuah penelitian pasti akan tetap diminta untuk menguji autokorelasi oleh dosen pembimbing skripsi. Oleh karena itu pengujian autokorelasi yang tepat dilakukan adalah sesuai teori Santoso (2019). Uji
autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara
variabel pengganggu pada periode
tertentu dengan variabel pengganggu
periode sebelumnya. Cara mudah
untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat
dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Menurut Santoso (2019:207), kriteria penentuan
autokorelasi adalah sebagai berikut:
- Angka
D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif
- Angka
D-W diantara -2 dan +2 berarti tidak ada autokorelasi
- Angka
D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif
Berikut adalah contoh pengujian autokorelasi kuesioner
Model Summaryb
|
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
Durbin-Watson
|
1
|
.726a
|
.528
|
.517
|
2.115
|
1.461
|
a. Predictors: (Constant),
Persepsi, Gaya Hidup, Motivasi, Produk
|
b. Dependent Variable: Buying
Decision
|
Dari tabel
hasil uji autokorelasi diatas diketahui persamaan yang diteliti. Hasil
uji Durbin Watson didapat sebesar 1.461 berada diantara -2
sampai +2. Maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi yang
digunakan dalam penelitian ini.
KETERANGAN
AUTOKORELASI TIDAK DIGUNAKAN PADA DATA KUESIONER
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi syarat analisis regresi
linier, yaitu penaksir tidak bisa dan terbaik atau sering disingkat BLUE (Best Linier Unbias Estimate). Ada
beberapa pengujian yang harus dijalankan terlebih dahulu untuk menguji apakah
model yang dipergunakan tersebut mewakili atau mendekati kenyataan yang ada,
diantaranya adalah uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji
multikolinieritas, dan uji autokorelasi. Namun pada penelitian yang menggunakan
data kuesioner uji autokorelasi tidak perlu dilakukan. Uji autokorelasi hanya
dilakukan pada data time series
(runtut waktu) dimana nilai pada masa sekarang dipengaruhi oleh nilai pada masa
lalu, sehingga tidak perlu dilakukan pada data cross section seperti pada kuesioner karena pengukuran semua variabel
dilakukan secara serempak pada saat yang bersamaan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Nawari (2010:222), Gani dan Amalia (2015:124), Sutopo dan Slamet (2017:102),
Ahmaddien dan Syarkani
(2019:29), Duli (2019:128), dan Vikaliana dan Irwansyah
(2019:28).
Buku Sumber:
Singgih Santoso. 2019. Mahir Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.Dr. Eng. Yeri Sutopo, M.Pd. M.T., dan Prof. Dr. Achmad Slamet,
M.Si. 2017. Statistik Inferensial. Yogyakarta:
CV Andi Offset.
Irwan Gani dan Siti Amalia. 2015. Alat Analisis Data: Aplikasi Statistik untuk Penelituan Bidang Ekonomi
dan Sosial. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Nawari. 2010. Analisis
Regresi Dengan Ms Excel 2007 dan SPSS 17. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Nikolaus Duli. 2019. Metodologi
Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk Penulisan Skripsi &
Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Deepublish.
Resista Vikaliana dan Irwansyah. 2019. Pengolahan Data Dengan SPSS. Banten: CV. AA. RIZKY.
Iskandar Ahmaddien
dan Yofy Syarkani. 2019. Statistika
Terapan dengan Sistem SPSS. Bandung: ITB Press.
Baca Juga: